Disetubuhi Keponakan Kekar
- Home
- Cerita sex sedarah
- Disetubuhi Keponakan Kekar
Cerita Sex Bergambar – Kumpulan cerita seks terbaru, cerita dewasa, cerita panas, cerita pemerkosaan perawan, cerita sex tante, cerita ngentot, cerita sex remaja dan cerita hot abg akan dibahas secara lengkap dan transparan. Pantengin terus setiap harinya karena akan selalu update cerita sex terbaru untuk sobat semua.
Hari itu aku pulang agak cepat karena ada beberapa klien yang mengubah jadwal appointmentnya, aku turun
didepan pagar danmeminta Pak Supir untuk langsung menuju kantor suamiku, toh aku tidak ada rencana pergi lagi hari ini. Suasana rumah terasa sepi, aku melirik jam tanganku, pantas…baru pukul dua lewat sekarang ini, masih siang dan kedua anak–anakku belum pulang dari sekolah, yang bungsu sekarang sudah SMP kelas 1 dan kakaknya SMP kelas 3, kuingat mereka mengatakan siang ini ada Eskul sehingga pulang agak sore. Saat melewati kamar di lantai bawah,
aku tercekat…kudengar suara nafas yang agak memburu dan desah tertahan…dan semakin jelas ketika aku mendekat, kulihat pintu kamar tidak tertutup rapat dan ada sedikit celah yang memungkinkan aku bias melihat isi kamar dari pantulan cermin yang terletak berserangan dengan letak pintu, dan kini aku yang terhenyak. Suatu perasaan ‘menggelitik’ mulai menerpaku…turun ke kebawah ke antara kedua kaki ku…aku tahu kalau kemaluanku mulai melembab menyaksikan pemandangan itu. Dari pantulan cermin kulihat Dino, keponakan suamiku telentangdiatas ranjang, telanjang dan tangannya sedang menggenggam kemaluannya, bergerak teratur naik turun, tentu saja aku tahu kalau pemuda itu sedang bermasturbasi, namun yang membuatku terpana adalah kemaluannya itu…, besar dan panjang…sekilas terlihat kalau genggaman tangan pemuda itu sama sekali tak menutupi kepala kemaluannya yang Nampak merah dan berkilauan. Dino masih mendesah perlahan dan tiba tiba ia mempercepat gerakan tangannya lalau tubuhnya mengejang dan dari kepala kemaluannya keluar dengan semprotan yang cukup keras melambung keudara dan cairan itu mendarat didadanya, beberapa kali kepala kemaluan itu Nampak menyemprotkan cairan dan akhirnya dengan lesu tangan pemuda berusia 20 tahun itu mengendur dan menggapai tissue di meja sisi ranjang.
Aku yang sempat terpana segera sadar dan cepat cepat menuju kamarku, kalau saja sampai terlihat, aku…tantenya menontonnya bermartubasi wah…………… Ketika aku mengganti pakaian dengan baju santai.. aku baru menyadari kalau celana dalamku ternyata sangat basah…………… Tanganku sudah menyelinap kedalam celana dalam yang kukenakan.. dan jari-jariku memainkan clitorisku.., aku semakin basah…dan pikiranku semakin menerawang membayangkan kemaluan muda yang besar dan kekar itu………, dan akhirnya….dengan lenguhan dan desah tertahan aku mencapai orgasme ku…ah…tapi tak senikmat yang kuinginkan. Perkawinanku sudah menginjak tahun kelima belas, aku tidak bisa mengatakan kalau aku tidak bahagia, suamiku baik, perhatian, dengan 2 anak yang sehat dan memenuhi harapan setiap orang tua, namun aku juga tidak bias mengatakn kalau aku puas dengan kehidupan sexku. Suamiku selain sibuk juga hanya menjadikan sex sebagai pemenuhan kewajiban, memang setiap kali kami berhubungan sex aku bias terpuaskan, namun frekuensi yang jarang, kadang belum tentu seminggu sekali sesungguhnya jauh dari yang sesungguhnya kuharapkan. Untunglah aku juga memiliki kesibukan, sebagai beauty consultan sebuah perusahaan kosmetik terkemuka aku memiliki jadwal yang cukup padat, namun berselingkuh sungguh sebelumnya tidak pernah terlintas dalam pikiranku. Sambil rebah aku terus menerawang ………pada awalnya aku agak keberatan ketika suamiku menyampaikan bahwa Dino keponakannya yang hendak melanjutkan kuliah di kota kami untuk sementara akan tinggal di rumah kami sampai mendapatkan tempat kost yang sesuai. Aku merasa bahwa kehadiran orang lain akan mengganggu privacy kami yang selama ini tenang, di rumah kami hanya berempat, aku, suamiku dan kedua anakku yang masih SD dan SMP, serta seorang pembantu yang sudah lama ikut kami. “Pikirkanlah ma…” kata suamiku ketika untuk kesekian kalinya menanyakan jawabanku, “Dulu papa sempat dibantu oleh Tante Ina, ibunya Dino ketika kuliah dan almarhum Oom Broto masih hidup, Papa pikir paling tidak bisalah membalas budi baik mereka dulu, dan Papa dengardino itu anak yang baik, sopan dan malah bias membantu Andre dan Tony dengan pelajaran mereka kan ?” suamiku mencoba meyakinkanku. Aku mengalah dan berpikir tidak ada salahnya mencoba lagi pula kami masih ada kamar kosong dilantai bawah. Ketika Dino datang aku cukup senang karena pemuda yang kecilnya kurus itu kini telah menjelma menjadi pemuda yang tinggi, kekar, lumayan ganteng dan memiliki sikap yang sopan, pun setelah dia tinggal dirumah kami pemuda itu tetap sangat sopan dan ringan tangan, membantu semua yang bisa
dikerjakannya, anak anak pun
senang karena dengan senang hatiDino membantu pelajaran
mereka. Selama beberapa bulan ini tanpa
terasa Dino sudah menjadi bagian
dari keluarga kami, dan aku tidak
pernah sebelumnya memandang
Dino sebagai seorang lelaki. Namun kejadian tadi secara total
mengubah pandanganku……………… Rasa penasaran yang sedemikian
besar mebuatku ingin mengetahui
lebih jauh tentang pemuda itu,
aku keluar dari kamar dan
menuruni tangga sambil
memanggilnya. “Din…Dino…sibuk ?” tanyaku
ketika aku melihatnya
“Nggak tante…ada yang bisa
dibantu?” tanyanya dengan
sopan, pemuda itu sudah keluar
dari kamarnya, dan tentu saja sudah mengenakan jeans dan
kaos yang mencetak tubuh
kekarnya.
“Tante lapar… boleh nggak
tolongin tante beliin nasi bungkus
di restoran padang?, kalau nyuruh si bibik nanti lama, kamu
kan naik motor pasti lebih cepat,
beli 2 bungkus ya.. kamu temenin
tante makan” kataku lagi.
“Baik tante” jawabnya dan
setelah menerima uang yang aku berikan ia melesat pergi Setelah suara deru motornya
terdengar menjauh aku bergegas
ke kamarnya, masih kutemukan
tissue yang telah teremas dan
tergeletak dimeja disamping
tempat tidurnya, dan kulihat kalau laptopnya masih dalam
keadaan menyala.
Dengan cepat aku mencoba
melihat isi computer pemuda itu
dan sungguh terperanjat aku
melihat di my picture foto foto ku terpampang disana.,,,,,,,,,,,
didepan pagar danmeminta Pak Supir untuk langsung menuju kantor suamiku, toh aku tidak ada rencana pergi lagi hari ini. Suasana rumah terasa sepi, aku melirik jam tanganku, pantas…baru pukul dua lewat sekarang ini, masih siang dan kedua anak–anakku belum pulang dari sekolah, yang bungsu sekarang sudah SMP kelas 1 dan kakaknya SMP kelas 3, kuingat mereka mengatakan siang ini ada Eskul sehingga pulang agak sore. Saat melewati kamar di lantai bawah,
aku tercekat…kudengar suara nafas yang agak memburu dan desah tertahan…dan semakin jelas ketika aku mendekat, kulihat pintu kamar tidak tertutup rapat dan ada sedikit celah yang memungkinkan aku bias melihat isi kamar dari pantulan cermin yang terletak berserangan dengan letak pintu, dan kini aku yang terhenyak. Suatu perasaan ‘menggelitik’ mulai menerpaku…turun ke kebawah ke antara kedua kaki ku…aku tahu kalau kemaluanku mulai melembab menyaksikan pemandangan itu. Dari pantulan cermin kulihat Dino, keponakan suamiku telentangdiatas ranjang, telanjang dan tangannya sedang menggenggam kemaluannya, bergerak teratur naik turun, tentu saja aku tahu kalau pemuda itu sedang bermasturbasi, namun yang membuatku terpana adalah kemaluannya itu…, besar dan panjang…sekilas terlihat kalau genggaman tangan pemuda itu sama sekali tak menutupi kepala kemaluannya yang Nampak merah dan berkilauan. Dino masih mendesah perlahan dan tiba tiba ia mempercepat gerakan tangannya lalau tubuhnya mengejang dan dari kepala kemaluannya keluar dengan semprotan yang cukup keras melambung keudara dan cairan itu mendarat didadanya, beberapa kali kepala kemaluan itu Nampak menyemprotkan cairan dan akhirnya dengan lesu tangan pemuda berusia 20 tahun itu mengendur dan menggapai tissue di meja sisi ranjang.
Aku yang sempat terpana segera sadar dan cepat cepat menuju kamarku, kalau saja sampai terlihat, aku…tantenya menontonnya bermartubasi wah…………… Ketika aku mengganti pakaian dengan baju santai.. aku baru menyadari kalau celana dalamku ternyata sangat basah…………… Tanganku sudah menyelinap kedalam celana dalam yang kukenakan.. dan jari-jariku memainkan clitorisku.., aku semakin basah…dan pikiranku semakin menerawang membayangkan kemaluan muda yang besar dan kekar itu………, dan akhirnya….dengan lenguhan dan desah tertahan aku mencapai orgasme ku…ah…tapi tak senikmat yang kuinginkan. Perkawinanku sudah menginjak tahun kelima belas, aku tidak bisa mengatakan kalau aku tidak bahagia, suamiku baik, perhatian, dengan 2 anak yang sehat dan memenuhi harapan setiap orang tua, namun aku juga tidak bias mengatakn kalau aku puas dengan kehidupan sexku. Suamiku selain sibuk juga hanya menjadikan sex sebagai pemenuhan kewajiban, memang setiap kali kami berhubungan sex aku bias terpuaskan, namun frekuensi yang jarang, kadang belum tentu seminggu sekali sesungguhnya jauh dari yang sesungguhnya kuharapkan. Untunglah aku juga memiliki kesibukan, sebagai beauty consultan sebuah perusahaan kosmetik terkemuka aku memiliki jadwal yang cukup padat, namun berselingkuh sungguh sebelumnya tidak pernah terlintas dalam pikiranku. Sambil rebah aku terus menerawang ………pada awalnya aku agak keberatan ketika suamiku menyampaikan bahwa Dino keponakannya yang hendak melanjutkan kuliah di kota kami untuk sementara akan tinggal di rumah kami sampai mendapatkan tempat kost yang sesuai. Aku merasa bahwa kehadiran orang lain akan mengganggu privacy kami yang selama ini tenang, di rumah kami hanya berempat, aku, suamiku dan kedua anakku yang masih SD dan SMP, serta seorang pembantu yang sudah lama ikut kami. “Pikirkanlah ma…” kata suamiku ketika untuk kesekian kalinya menanyakan jawabanku, “Dulu papa sempat dibantu oleh Tante Ina, ibunya Dino ketika kuliah dan almarhum Oom Broto masih hidup, Papa pikir paling tidak bisalah membalas budi baik mereka dulu, dan Papa dengardino itu anak yang baik, sopan dan malah bias membantu Andre dan Tony dengan pelajaran mereka kan ?” suamiku mencoba meyakinkanku. Aku mengalah dan berpikir tidak ada salahnya mencoba lagi pula kami masih ada kamar kosong dilantai bawah. Ketika Dino datang aku cukup senang karena pemuda yang kecilnya kurus itu kini telah menjelma menjadi pemuda yang tinggi, kekar, lumayan ganteng dan memiliki sikap yang sopan, pun setelah dia tinggal dirumah kami pemuda itu tetap sangat sopan dan ringan tangan, membantu semua yang bisa
dikerjakannya, anak anak pun
senang karena dengan senang hatiDino membantu pelajaran
mereka. Selama beberapa bulan ini tanpa
terasa Dino sudah menjadi bagian
dari keluarga kami, dan aku tidak
pernah sebelumnya memandang
Dino sebagai seorang lelaki. Namun kejadian tadi secara total
mengubah pandanganku……………… Rasa penasaran yang sedemikian
besar mebuatku ingin mengetahui
lebih jauh tentang pemuda itu,
aku keluar dari kamar dan
menuruni tangga sambil
memanggilnya. “Din…Dino…sibuk ?” tanyaku
ketika aku melihatnya
“Nggak tante…ada yang bisa
dibantu?” tanyanya dengan
sopan, pemuda itu sudah keluar
dari kamarnya, dan tentu saja sudah mengenakan jeans dan
kaos yang mencetak tubuh
kekarnya.
“Tante lapar… boleh nggak
tolongin tante beliin nasi bungkus
di restoran padang?, kalau nyuruh si bibik nanti lama, kamu
kan naik motor pasti lebih cepat,
beli 2 bungkus ya.. kamu temenin
tante makan” kataku lagi.
“Baik tante” jawabnya dan
setelah menerima uang yang aku berikan ia melesat pergi Setelah suara deru motornya
terdengar menjauh aku bergegas
ke kamarnya, masih kutemukan
tissue yang telah teremas dan
tergeletak dimeja disamping
tempat tidurnya, dan kulihat kalau laptopnya masih dalam
keadaan menyala.
Dengan cepat aku mencoba
melihat isi computer pemuda itu
dan sungguh terperanjat aku
melihat di my picture foto foto ku terpampang disana.,,,,,,,,,,,
Related Posts
Bersetubuh Dengan Mama Tiriku Di Dalam Gudang
Comments Off on Bersetubuh Dengan Mama Tiriku Di Dalam Gudang